Facebook Perkenalkan Algoritma Baru Anti Hoax - Hoax atau berita palsu semakin banyak beredar di dunia media sosial, parahnya banyak netizen yang justru memviralkan berita hoax yang tengah beredar akibatnya berita hoax tersebut menjadi terkenal bahkan bisa membuat orang percaya. Penyebaran berita hoax yang sedemikian masif ini kini menjadi perhatian serius banyak pihak, terutama praktisi IT termasuk juga raksasa media sosial Facebook.
Sebuah artikel yang dilansir oleh TechCrunch dan dikutip oleh blog Berita Teknologi Terkini menyebutkan bahwa Facebook saat ini sedang mempersiapkan algoritma baru untuk menangkal hoax, algoritma terbaru Facebook tersebut memperbaiki algoritma News Feed agar bisa melakukan filter serta mendeteksi mana berita yang dianggap asli oleh banyak orang kemudian berita tersebut diprioritaskan, sebaliknya algoritma ini akan mengabaikan konten yang dianggap sebagai spam dan hoax oleh banyak orang.
Facebook Perkenalkan Algoritma Baru Anti Hoax |
Untuk melakukan perbaikan dan perubahan pada algoritma tersebut, Facebook akan berpatroli dan mengkategorikan bebagai macam jenis bentuk halaman yang sering digunakan untuk menyebarkan berita hoax, artikel dengan judul spam, dan halaman yang sering menyembunyikan isi unggahannya. Nah dari berbagai macam halaman inilah Facebook akan melakukan percobaan untuk menentukan pola hoax yang digunakan.
Setelah didapatkan pola hoax yang digunakan selanjutnya algoritma Facebook ini akan mendata dan membandingkan dengan konten-konten yang ada di Facebook dan disebarkan melalui News Feed. Jika hasilnya bukan hoax maka berita yang dibagikan tersebut akan dipromosikan agar mendapat perhatian dari banyak orang, tetapi sebaliknya jika masuk kategori spam dan hoax maka berita yang dibagikan akan tenggelam sendiri di news feed halaman tersebut, sehingga tidak bisa dilihat oleh orang banyak dan tidak bisa disebarkan.
Dengan melalui tahapan seperti diatas maka berita-berita hoax yang banyak bertebaran melalui News Feed akan semakin berkurang dan tidak menjadi viral. Langkah ini ditempuh oleh Facebook lantaran beberapa waktu yang lalu Facebook dituding sebagai pusat penyebaran hoax dan berperan banyak memenangkan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat.
EmoticonEmoticon